Dewasa ini, perkembangan teknologi sudah berkembang sangat pesat. Manusia di abad ke-21 ini yang sangat bergantung pada teknologi. Teknologi adalah aplikasi yang diciptakan oleh manusia untuk menunjang segala bentuk kebutuhan manusia agar lebih mudah, cepat, dan efisien. Termasuk dari perkembangan teknologi yang sangat cepat di zaman sekarang adalah pada bidang komunikasi. Teknologi komunikasi merupakan alat atau aplikasi yang diciptakan manusia untuk memudahkan penyampaian suatu informasi. Dalam penggunaannya perangkat teknologi komunikasi telah melahirkan sistem dan pola interaksi baru antara satu orang dengan orang lainnya yang cenderung instan, singkat dan terbuka.

Dahulu,
pada zaman prasejarah, komunikasi berkisar pada bentuk suara dengusan dan
menggunakan isyarat tangan, kemudian mulai diciptakan dan digunakan alat-alat
yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat
dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap
bahaya. Pada masa ini, teknologi informasi belum menjadi teknologi massal
seperti yang kita kenal sekarang dan hanya digunakan pada saat-saat khusus.
Masuk pada zaman sejarah, perkembangan semakin maju. Pada
zaman ini mulai ditemukannya abjad fonetik, kertas sebagai media penulisan yang
mudah dibawa, hingga cara pencentekan buku. Pada tahun 3000 SM Untuk pertama
kalinya, ditemukan tulisan yang digunakan oleh bangsa Sumeria dengan
menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktograf. Simbol ini mempunyai
bentuk bunyi yang cara penyebutannya berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa
bangsa Sumeria telah mengenal bahasa dan tulisan pada masa itu. Kemudian pada
tahun 1774 SM orang-orang Yunani memperkenalkan sistem penulisan dari kiri ke
kanan dengan memakai abjad fonetik. Pada tahun 105 SM Tsai Lun dari Cina
menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah
cikal bakal ketas yang kita gunakan sekarang.
Masuk pada zaman modern, terjadi
kemajuan yang berarti pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pada
era ini, muncullah penemuan-penemuan baru yang bisa dikatakan luar biasa.
Sebagai contoh, pembuatan serta peluncuran satelit untuk ruang angkasa pertama
di dunia oleh negara Rusia pada tahun 1957 yang membuat kita dapat
berkomunikasi dengan banyak orang, bahkan orang yang berada di belahan dunia
yang jauh. Tidak hanya satelit, alat-alat seperti laptop, komputer, dan telepon
pun menjadi contoh perkembangan teknologi pada masa sekarang.
Dahulu
ketika kita igin memberitahukan kabar kepada seseorang baik itu saudara,
kerabat maupun teman, kita harus menulis surat, beli amplop, perangko dan
mengantarkannya ke kotak pos atau ke kantor pos, kemudian menunggu beberapa
hari untuk mendapatkan surat balasan. Sedangkan sekarang, sudah jarang surat digunakan untuk memberi kabar
kepada seseorang. Sekarang sudah berganti zaman, sudah tergantikan dengan
teknologi yang canggih. Anda tinggal meminta nomor HP, PIN, email dan ID sosial media yang lainnya, dalam hitungan detik anda
sudah dapat berkomunikasi dan
bertukar informasi.
Pada
abad ke-21 ini, teknologi komunikasi nampaknya sudah seperti virus
bagi manusia. Teknologi yang sekarang ini sedang buming dan digandrungi oleh
berbagai elemen masyarakat yaitu sosial media. Sosial media sekarang ini
menjadi konsumsi primer bagi sebagian masyarakat. Social
media atau jejaring sosial merupakan satu dari aplikasi yang mewakili
wajah baru pola komunikasi dengan teknologi. Masyarakat yang
menyebut dirinya sebagai manusia modern tidak lagi modern kalau tidak akrab
degan jejaring sosial sebagai media komunikasi, dalam bahasa anak muda ga gaul, katrok,
kuper, norak dan sebagainya. Hal ini memang sangat subyektif, kemoderenan dan kemajuan tidak hanya bisa
diukur dari aspek tersebut. Namun setidaknya inilah satu fenomena peradaban
teknologi dewasa ini.
Facebook
misalnya, jejaring
sosial ini sudah sangat tenar sekali di semua belahan dunia. Banyak sekali manusia yang mengakses
jejaring ini untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Selain Facebook,
Twitter juga tidak kalah tenar. Banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang menggunakan
jejaring sosial ini
untuk menyapa para fansnya. Tidak hanya tokoh-tokoh dunia, banyak juga perusahaan-perusahaan
menggunakan jejaring sosial ini untuk menyampaikan informasi dan kebijakan yang
ada dalam perusahaan tersebut. Facebook dan Twitter hanyalah dua
contoh kecil dari banyak sekali jejaring sosial yang beredar.
Dukungan terhadap jejaring sosial juga
terus digarap oleh para perusahaan yang bergerak di bidang hardware maupun
software untuk menghadirkan perangkat teknologi komunikasi yang canggih dan
fleksibel. Smartphone misalnya, masyarakat kebanyakan
pasti mengenal blackberry dan
android. Dua raksasa operating
system smartphone
ini memang lagi naik
daun, mengalahkan dominasi Nokia
yang mengggunakan operating system java,
symbian dan yang paling terbaru windows
phone. Yang tak kalah heboh tentang kemunculan blackberry messenger atau yang lebih ngetren disebut BBM yang dapat
digunakan dilintas platfrom (balackberry,
android dan iphone).
Seperti
yang telah diketahui, BBM untuk Android dan iPhone seharusnya telah dirilis
sejak 21 September lalu untuk yang Android dan 22 September untuk iPhone, namun
akhirnya ditunda karena permasalahan aplikasi versi tidak resmi yang banyak
diunduh sebelum yang resmi tersedia di toko aplikasi masing masing. Pada
tanggal 21 Oktober 2013, Blackberry secara resmi merilis BBM untuk android dan
iphone yang dapat diunduh pada masing-masing toko aplikasi, blackberry pada
Blackberry World, android pada Google Play dan iphone yang ber-OS IOS
pada App Store. Aplikasi BBM
di BlackBerry 10, Android dan iPhone tidak akan berbayar seperti biaya
langganan BIS di BBOS atau BlackBerry non BB10, jadi bisa disebut gratis. Selain
BBM dan twitter, masih banyak sosial media yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi, misalnya whatsapp, instagram, path, line, kakao talk, wechat,
yahoo messenger, koprol, google+, flickr, tumblr dan masih banyak yang lainnya.
Indonesia
sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk yang banyak tidak
ketinggalan tentunya dalam memanfaatkan teknologi komunikasi ini. Oleh karena itu banyak sekali
perusahaan yang berbondong-bondong menjadikan Indonesia sebagai target pasar
untuk teknologi komunikasi. Namun sangat disayangkan, dengan jumlah penduduk
yang banyak, Indonesia malah lebih menjadi konsumen. Padahal, dengan jumlah
tenaga kerja yang banyak, mestinya Indonesia bisa menjadi pelopor dari
perkembangan teknologi yang akan datang. Hal ini merupakan citra dari pola pikir
generasi muda kebanyakan yang lebih nyaman sebagai konsumen. Maka dari itu, sebagai generasi muda
agaknya kita harus merubah pola pikir dan mulai mempertimbangkan untuk mengubah
pola kita yang konsumtif menjadi produsen agar negara kita bisa dapat lebih
dipandang dan berperan aktif dalam perkembangan teknologi komunikasi.
(Khoiril Mawahib)
Edisi Cetak: Buletin Lamperan Edisi II/ Desember/ 2013
0 Comments
Kami sangat antusias terhadap ide dan gagasan anda, sila berikan tanggapan!